Halo! Postingan ini merupakan lanjutan dari post sebelumnya. Di sini kita akan membahas bagaimana caranya menginstall Laravel dan membuat database dengan menggunakan fitur yang disediakan oleh Laravel, yaitu migration.
Installasi Laravel
Oke, langsung saja. Silahkan buka terminal atau command line, lalu ketikkan perintah di bawah ini. Pastikan kalian sudah menginstall
Composer. Lalu, pendataan-warga-desa adalah nama dari aplikasi yang akan kita buat, jika kalian ingin menggunakan nama lain, kalian bisa menggantinya.
Jika proses installasi sudah selesai, silahkan buka projek tersebut dengan menggunakan Visual Studio Code atau code editor apapun yang kalian sukai.
Database
Kembali lagi pada terminal atau command line, lalu ketikkan perintah di bawah ini. Perintah ini berguna untuk membuat model pada Laravel. Lalu, -mcr berguna untuk membuat migration, controller dan resource. Kita akan membahasnya satu per satu nanti.
Setelah proses selesai, buka code editor kalian, lalu lihat pada folder database/migrations. Di sana ada beberapa migration yang sudah kita buat sebelumnya. Langsung saja, sesuaikan satu per satu seperti di bawah ini.
User migration.
Job migration.
Province migration.
City migration.
Report migration.
Apa gunanya migration? Sederhananya, migration berguna untuk mempermudah kita dalam pembuatan database. Daripada membuat database menggunakan perintah SQL secara manual, Laravel memberikan pilihan praktis dengan menggunakan migration.
Selain itu, ada keuntungan tersendiri jika kita menggunakan migration. Apa itu? Jika suatu saat nanti kalian melakukan kolaborasi dengan orang lain, maka mereka tidak perlu bersusah payah membuat database dari awal. Hanya dengan satu perintah cantik dari artisan, maka akan tercipta databasenya.
Selanjutnya, kita akan mendefinisikan relationships antar tabel yang sudah kita buat. Relationship akan mempermudah kita dalam mengakses data antar tabel. Lebih lanjut kita akan membahasnya pada kesempatan selanjutnya. Silahkan ketikkan perintah berikut untuk membuat relationship.
Buka kembali folder database/migrations, di sana terdapat tiga migration yang baru saja kita buat. Buka migration tersebut, lalu sesuaikan seperti di bawah ini.
Report relationship.
City relationship.
User relationship.
Setelah selesai dengan relationship, silahkan buka .env yang ada pada projek Laravel. Di sini, kita akan menggunakan nama database pendataan-warga-desa. Jika seandainya user database kalian menggunakan password, jangan lupa untuk mencantumkan password tersebut.
Aktifkan XAMPP, lalu buka phpmyadmin. Buat database baru sesuai dengan nama database yang ada di .env. Lalu, ketikkan perintah berikut.
Jika semua berjalan dengan lancar, maka hasilnya akan terlihat seperti ini.
 |
Migration |
 |
Database |
Selamat! Database dan relationshipnya sudah selesai. Saat ini, database yang kita buat memang masih kosong, maka dari itu, pada kesempatan selanjutnya kita akan membahas bagaimana cara menggunakan seeder.
Jika kalian ingin melihat seperti apa tampilan aplikasi kita saat ini, kalian dapat menggunakan perintah di bawah ini. Perintah ini akan menjalankan development server, silahkan tulis alamat tersebut di address bar.
Maka akan tampil halaman seperti ini. Ini adalah tampilan default Laravel
 |
Projek Laravel |
Baik, sekian untuk postingan ini. Selanjutnya kita akan membahas bagaimana cara menggunakan seeder. Sekian, semoga bermanfaat. Terima kasih.
0 Comments